Mencintaimu dengan sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

Sapardi Djoko Damono, 1989

Puisi karya seorang sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono diatas pertama kali aku dengar saat duduk kelas 1 SMP di pelajaran Bahasa Indonesia, dan sejak itu aku bertanya-tanya apa arti dari mencintai dengan sederhana.

Bukankah cinta itu indah namun rumit?

Bukankah cinta itu membuat bahagia namun juga menyakitkan?

Bukankah cinta itu disaaat bersamaan merasa memiliki dan dimiliki tanpa kebebasan?

Lalu apa yang dimaksud dengan mencintai dengan sederhana ketika cinta sendiri terdengar sangat tidak mudah untuk dipahami?

Dan, setelah sekian lama mencari makna dari mencintai dengan sederhana, hari ini aku memahami apa arti dari secuil kalimat tersebut.

Mengenal mu membuat aku bahagia dan berpikir bahwa aku tercipta untuk mu, begitu pun sebaliknya.

Hal yang tidak pernah aku rasakan ketika mengagumi seseorang dalam diam.

Diam diam dalam sepertiga malam ku, aku berdoa untuk kebaikanmu

Diam diam aku minta pada yang Maha Kuasa untuk kebahagiaan dan kelancaran semua urusanmu

Diam diam menasehati diri sendiri bahwa memperbaiki dan memfokuskan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi jika ingin bersanding dengan dirimu

Diam diam terinspirasi untuk menjadi manusia yang membawa manfaat dan dampak positif pada manusia dan lingkungan sekitar

Sesederhana itu cinta dapat membuat seorang insan termotivasi untuk menjadi lebih baik bagi diri sendiri, bukan dengan cara merusak dan menurunkan harga diri dengan menunjukkan dan mengumbar perasaan pada dia yang kita kagumi.

Terima kasih atas kehadiranmu yang bahkan tidak pernah terpikir oleh ku bahwa dengan mengenal mu aku bisa memahami arti kalimat yang selama ini jadi pertanyaan untuk diriku.

Biarlah aku menjadi abu yang kau bakar tanpa menyadari existensiku

Biarlah aku menghilang seperti awan yang kau jadikan hujan, dan ubahlah menjadi pelangi yang indah.

Izinkan aku mencintaimu dengan sederhana, dalam diam dan kesucian yang hanya Tuhan kita yang mendengar doa yang aku panjatkan.

Tuhan maha adil, Dia mendatangkan mu kedalam kehidupan ku untuk belajar bahwa cinta itu tidak harus memiliki, cinta itu merelakan yang kamu cintai mengejar mimpi dan mendapatkan kebahagiaannya, cinta itu memberi tanpa mangharap imbalan kembali.

Mencintai dan dicintai bukan suatu hal yang dapat dipaksakan, tiada yang tahu akan dilabuhkan pada hati yang mana dan untuk siapa. Cinta yang hadir dan lahir dari hati yang tulus tanpa ada paksaan itulah kesucian cinta.

Terima kasih untuk mu.

Jakarta, 3 Januari 2021

Leave a comment